UPDATE-HARIAN-SEPUTAR-TEKNOLOGI-VIRAL-DAN-BERITA
News  

Arti Quarter Life Crisis dan Cara Mengatasinya

Quarter-Life-Crisis

Setiap individu pasti akan atau pernah mengalami masa quarter life crisis peralihan dari remaja ke dewasa. Pada fase ini, individu akan mulai mencari jati diri, mengeksplorasi berbagai hal, berusaha hidup mandiri, mempelajari nilai-nilai hidup, serta membangun sebuah hubungan.

Selain itu, pada tahap inilah, individu juga akan mengalami quarter life crisis. Dikutip dari Skripsi Quarter Life Crisis pada Kaum Millenial karya Meilia Ayu Puspita Sari, quarter life crisis artinya perasaan khawatir yang muncul karena merasa masa depan yang tidak pasti.

Perasaan khawatir ini meliputi hubungan percintaan atau pertemanan, karier, pekerjaan, hingga kehidupan sosial. Karena itu, biasanya quarter life crisis dialami oleh orang berusia 20 tahun.

Ciri individu yang terkena krisis kehidupan sendiri adalah selalu merasa kurang terhadap segala pencapaiannya, tidak pernah berhenti membandingkan diri sendiri, dan khawatir berlebihan.

Jika dilihat dari cirinya, krisis kehidupan bisa sangat merugikan sehingga penting bagi individu untuk mengatasinya. Namun, sebelum mengetahui cara menangani quarter life crisis, seseorang perlu memahami faktor penyebabnya terlebih dahulu.

Penyebab dan Cara Mengatasi Quarter Life Crisis

Quarter-Life-Crisis

Krisis kehidupan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:

  1. Tekanan dari Keluarga

Salah satu penyebab utama dari quarter life crisis adalah tekanan yang dirasakan dari keluarga. Sejak kecil, kita mungkin telah didoktrin dengan harapan dan ekspektasi tertentu oleh orang tua.

Akibatnya, ketika mencapai usia dewasa, tekanan untuk berhasil dan memenuhi harapan-harapan tersebut dapat menjadi sangat besar.

  1. Rasa Takut Mengecewakan Orang Tua

Terkait dengan tekanan dari keluarga, rasa takut mengecewakan orang tua juga menjadi faktor yang signifikan dalam terjadinya krisis kehidupan. Banyak dari kita memiliki keinginan kuat untuk membuat orang tua bangga dan bahagia. 

Namun, ketika kita merasa bahwa tidak bisa mencapai standar yang diharapkan oleh orang tua, rasa takut pun akan muncul dengan sendirinya. Akhirnya, perasaan ini membuat individu terjebak.

  1. Kurang Percaya Diri

Kurang percaya diri adalah masalah yang sering terikat dengan quarter-life crisis. Di usia remaja, banyak dari individu yang masih mencari jati diri, sehingga sering merasa tidak yakin tentang kemampuan dan potensi dalam diri mereka. 

Kurangnya rasa percaya diri inilah yang akhirnya menghambat kemampuan individu untuk mengambil keputusan penting dalam kehidupan, baik itu terkait karier, hubungan, atau cita-cita. 

  1. Masalah Finansial

Masalah finansial juga dapat menjadi pemicu dari krisis kehidupan. Di usia 20 sampai 30-an, banyak individu yang sedang berjuang untuk membangun karier dan mencapai kemandirian finansial. Sayangnya, jalan menuju kesuksesan itu sering penuh dengan rintangan. 

Biaya kuliah, biaya bertahan hidup, dan persaingan ketat di pasar kerja inilah yang akhirnya menyebabkan seseorang mengalami stres berlebihan. Akibatnya, mereka menjadi lebih mudah putus asa.

  1. Cemas Terhadap Masa Depan

Terakhir, kecemasan terhadap masa depan juga menjadi faktor utama yang menyebabkan quarter-life crisis. Di usia muda, kita pasti selalu merasa tertekan oleh ekspektasi hidup. Ketakutan akan ketidakpastian masa depan inilah yang membuat individu mudah stres.

Karena bisa sangat berbahaya untuk kehidupan seseorang, penting bagi setiap manusia untuk mengetahui cara mengatasinya. Krisis kehidupan sendiri bisa diatasi dengan beberapa hal, seperti:

  • Banyak bercerita dengan orang terdekat.
  • Selalu fokus pada proses dalam mencapai cita-cita.
  • Berhenti membandingkan diri sendiri dengan pencapaian orang lain.
  • Tanamkan sifat berani untuk mengambil sebuah keputusan dan keluar dari zona nyaman.

Dengan menanamkan beberapa tips di atas, quarter life crisis bisa diatasi secara mudah.

Powered by greenstarpest